Achmad Lubaidillah
penulis
Minggu, 21 Juni 2020
Achmad Lubaidillah: #putibatiga Achmad Lubaidillah
Achmad Lubaidillah: #putibatiga Achmad Lubaidillah: WAKTUNYA WAFAT Sudah kukenali usiaku ingin menghadap kembali tepat bulan suci Mereka melihatku padam aku memandangnya...
#putibatiga Achmad Lubaidillah
WAKTUNYA WAFAT
Sudah kukenali usiaku
ingin menghadap kembali
tepat bulan suci
Mereka melihatku padam
aku memandangnya benderang
tegap menghadap Tuhan
Rohku ringan melayang
diiringi yasin-tahlil
dari kampung halaman
Bekasi, 2020
Selasa, 08 Juli 2014
Rabu, 14 Mei 2014
Sabtu, 03 Mei 2014
Puisi Chairil Anwar Beserta Ulasannya
Kumpulan Puisi Chairil Anwar Lengkap - Siapa yang tidak kenal
dengan Chairil Anwar, beliau adalah seorang ytokoh pejuang yang berjuang
melalui karya dari puisi-puisinya. Chairil Anwar lahir di Medan pada 26
Juli 1992. Chairil Anwar sendiri merupakan seorang penyair terkemuka di
Indonesia yang telah melahirkan banyak karya terutama puisi-puisi yang
menyimpan arti yang sangat mendalam. Saat ini mungkin anda tengah kangen
dengan karya-karya dari puisi Chairil Anwar, dan kami pun akan memberikan ulasannya untuk anda semua.
Puisi Chairil Anwar
Chairil Anwar mendapatkan julukan "Si Binatang Jalang" yang berdasarkan
pada karya puisinya yang berjudul 'Aku'. Chairil Anwar memang telah
menelurkan banyak puisi hingga puisinya pun menjadi melegenda dan
menjadi sejarah, bahkan mungkin dalam pelajaran Bahasa Indonesia di
sekolah kita sering melihat karya puisi Chairil Anwar. Seperti yang tadi
telah dikatakan bahwa kami akan memberikan beberapa puici Chairil Anwar
yang tak akan lekang oleh waktu, untuk itu lebih baik langsung kita
simak saja kumpulan puisi Chairil Anwar di bawah ini.
TAK SEPADAN
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka
Februari 1943
AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan akan akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
CINTAKU JAUH DI PULAU
Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya
Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
PRAJURIT JAGA MALAM
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
HAMPA
kepada sri
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
Menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku.
RUMAHKU
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu
27 april 1943
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu
27 april 1943
DOA
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…
1944
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…
1944
Puisi Chairil Anwar
Itulah tadi kumpulan puisi Chairil Anwar lengkap. Semoga saja
tulisan ini dapat bermanfaat untuk semua pembacanya, terutama bagi para
pelajar yang mendapatkan tugas untuk mencari kumpulan puisi Chairil
Anwar.
Sabda Theatre
Pertunjukan Teater dari Kota Bandung
Dalam rangka roadshow ke- 2, mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung (STTTB) mengunjungi kampus UIN Sunan Ampel, Surabaya. Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok teater Tjerobong Paberik, Kamis malam (27/02) menggelar pertunjukan yang bertajuk “ A.I.U.E.O.”
“Karya Roma Hamonangan Pane ini menyampaikan suatu fenomena di Indonesia, mengenai carut marut keadaan pemerintahan khususnya pada sistem kepemimpinan. Sebentar lagi Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi. Sehingga dengan pertunjukan ini diharapkan rakyat Indonesia bisa mengenali dan memahami karakter setiap calon,” ujar M.Sudiatmo, Dewan Pengawas Teater Tjerobong Paberik.
Selain menampilkan pertunjukan teater, para mahasiswa dari STTTB ini juga memainkan alat musik tradisional Sunda. Karinding dan Celempung dua alat musik dengan mahir mereka mainkan. Penonton yang memenuhi Auditorium UIN Sunan Ampel terlihat antusias dan menikmati pertunjukan malam itu.
Kerjasama dari Teater Tjerobong Paberik diamini pengurus Sabda Theatre, UKM teater UIN Sunan Ampel. “ Menjadi suatu kebanggaan bagi kami, bisa mengadakan pertunjukan dari kota lain. Selain manjalin silaturahmi kami dapat berbagai ilmu dari dunia teater,” ujar Lubet Arga Tengah, pengurus Sabda Theatre kepada Majalah SCG. (Foto: Anna/Ist.)
Dalam rangka roadshow ke- 2, mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung (STTTB) mengunjungi kampus UIN Sunan Ampel, Surabaya. Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok teater Tjerobong Paberik, Kamis malam (27/02) menggelar pertunjukan yang bertajuk “ A.I.U.E.O.”
“Karya Roma Hamonangan Pane ini menyampaikan suatu fenomena di Indonesia, mengenai carut marut keadaan pemerintahan khususnya pada sistem kepemimpinan. Sebentar lagi Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi. Sehingga dengan pertunjukan ini diharapkan rakyat Indonesia bisa mengenali dan memahami karakter setiap calon,” ujar M.Sudiatmo, Dewan Pengawas Teater Tjerobong Paberik.
Selain menampilkan pertunjukan teater, para mahasiswa dari STTTB ini juga memainkan alat musik tradisional Sunda. Karinding dan Celempung dua alat musik dengan mahir mereka mainkan. Penonton yang memenuhi Auditorium UIN Sunan Ampel terlihat antusias dan menikmati pertunjukan malam itu.
Kerjasama dari Teater Tjerobong Paberik diamini pengurus Sabda Theatre, UKM teater UIN Sunan Ampel. “ Menjadi suatu kebanggaan bagi kami, bisa mengadakan pertunjukan dari kota lain. Selain manjalin silaturahmi kami dapat berbagai ilmu dari dunia teater,” ujar Lubet Arga Tengah, pengurus Sabda Theatre kepada Majalah SCG. (Foto: Anna/Ist.)
Puisi Chairil Anwar
DERAI DERAI CEMARA
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
1949
Karya Chairil Anwar
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
1949
Karya Chairil Anwar
Rabu, 01 Januari 2014
Sabtu, 14 September 2013
Ulang Tahunku
Ibu, kali ini adalah tanggal yang serupa dimana aku dilahirkan. setelah 8
bulan lamanya aku bertapa dalam rahimmu kala itu. saat ini usiaku
semakin menua dan kecemasan selalu datang. cemas karena takut lepas dari
harapmu. tapi aku yakin dengan doamu yang kau sampaikan malam ini akan
menjadi azimat dalam perjalananku. terimakasih atas doamu ibu. 15 September 1993
Sabtu, 23 Maret 2013
Lomba Cipta Puisi 2013 se-Surabaya
Lubet Tengah: Lomba Cipta Puisi se-Surabaya 2013: AYO… IKUTAN LOMBA CIPTA PUISI ” Semangat manusia tidak bisa dilumpuhkan. Jika anda masih bisa bernapas, maka Anda masih bisa memp...
Lubed Tengah: Lomba Cipta Puisi se-Surabaya 2013
Lubet Tengah: Lomba Cipta Puisi se-Surabaya 2013: AYO… IKUTAN LOMBA CIPTA PUISI ” Semangat manusia tidak bisa dilumpuhkan. Jika anda masih bisa bernapas, maka Anda masih bisa memp...
Lomba Cipta Puisi se-Surabaya 2013
AYO…
IKUTAN LOMBA CIPTA PUISI
” Semangat manusia tidak bisa
dilumpuhkan.
Jika anda masih bisa bernapas, maka Anda
masih bisa mempunyai impian “
_ MIKE BROWN _
Setiap saat dalam hidup kita adalah ibarat
gambar yang belum pernah terlihat, dan gambar yang tidak akan pernah terlihat
lagi. Jadi, nikmati hidup ini dan jadikan setiap momen menjadi indah dengan
cara berkarya.
Berkenaan dengan hal itu, dalam rangka Dies
Natalis Sabda Theatre XVIII, mengadakan lomba cipta puisi se-Surabaya. Kami
berharap, lomba ini bisa menggairahkan dunia sastra terutama puisi di
lingkungan kita.
Adapun syarat dan ketentuan lomba
sebagai berikut:
- Peserta Pelajar/Mahasiswa di Surabaya.
- Puisi bertemakan “Memasuki Dunia Baru Kehidupan”.
- Lomba ini tidak dikenakan biaya pendaftaran (gratis).
- Naskah puisi tidak boleh bersinggungan dengan unsur SARA Pornografi, Narkoba maupun sejenisnya.
- Naskah puisi ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (EYD).
- Karya tidak pernah dipublikasikan di media cetak dan tidak sedang diikutsertakan dalam lomba yang sejenis.
- Naskah harus asli, bukan terjemahan, saduran atau hasil plagiat.
- Melampirkan biodata singkat penulis dan nomor kontak di akhir naskah puisi.
- Peserta lomba hanya boleh mengirimkan satu karya.
- Naskah puisi ditulis dengan kertas A4 dengan Font Times New Roman, ukuran 12 spasi 1,5.
- Puisi bisa dikirim ke Sekretariatan Sabda Theatre atau email lubet_tengah@yahoo.co.id dan CC ke mahrusalief@gmail.com. dengan format subject ciptapuisits18_judul puisi_nama penulis.
- Melampirkan scan foto diri dan scan identitas diri (KTM/KTP dll.)
- Pengiriman karya paling lambat tanggal 10 Mei 2013 pukul 24.00 WIB.
Kriteria Penilaian:
·
Orisinalitas tema.
·
Kreatifitas pemilihan kata/diksi.
·
Keindahan dan kedalaman pesan.
·
Kelengkapan naskah puisi. Jika tidak memenuhi syarat peserta di atas
maka naskahnya dinyatakan gugur.
HADIAH
·
Juara I : Uang pembinaan + buku
antologi puisi + cindera mata + sertifikat penghargaan.
·
Juara II : Uang pembinaan + buku
antologi puisi + cindera mata + sertifikat penghargaan.
·
Juara III : Uang pembinaan + buku
antologi puisi + cindera mata + sertifikat penghargaan.
Ketentuan Mengikat
Keputusan
Dewan Juri tidak bisa diganggu gugat. Panitia tidak melayani surat-menyurat.
Dewan juri berhak membatalkan keputusannya, jika dikemudian hari diketahui
karya pemenang lomba melanggar karya cipta orang lain (plagiat). Hak
cipta tetap ada pada penulis, sedangkan panitia memiliki hakuntuk
mempublikasikannya.
Ø 10 karya terbaik, penulis akan
diundang untuk membacakan puisinya
Ø Pengumuman pemenang tanggal 23
Mei 2013
CP: Ahmad LB Dillah 0878-52-4321-93
Langganan:
Postingan (Atom)